MEMAHAMI EMPAT ISTRI
(SEBUAH RENUNGAN)
Istri
saya ada empat. Ini yang tidak banyak diketahui orang banyak. Tak
apa... bukan itu intinya. Intinya adalah kejadian berikut ini, ketika
saya menanyakan loyalitas mereka pada saya satu persatu. Saya tidak
yakin semua istri saya adalah orang yang setia dengan saya. Atas dasar
itulah kemudian saya tanya mereka satu persatu.
Saya urut dari yang paling akhir, dengan satu pertanyaan saja: "andai aku mati, sampai kemana kau akan mengantarku?"
Istri keempat
saya menjawab: "saya hanya bisa mengantar kanda sampai pagar rumah
saja..." menyedihkan...! Tapi tak apalah. Itu sebuah jawaban yang jujur
darinya.
Lalu istri ketiga saya
menjawab: "saya akan antarkan kanda sampai ke pemakaman, dan setelahnya
aku pulang kembali ke rumah.." lumayan setia dibanding istri keempatku.
Kemudian istri kedua
membuatku terharu, ia menjawab: "aku akan ikut abang dalam liang lahat,
aku mau ikut dikubur bersama abang...." Oh, betapa trenyuhnya hatiku.
Dan yang lebih membuatku trenyuh adalah jawaban istri pertamaku:
"aku akan mengantarkan abang menghadap Sang Khaliq Illahi Robbi......"
cukup mebuatku tercengang atas kesetiaan istriku yang pertama ini.
Kita semua sesungguhnya mempunya istri empat. Tak hanya saya saja.
Istri keempat itu adalah harta benda,
inilah sebuah gambaran dalam realitas sosial bahwa istri yang ke empat
ini biasanya digambarkan dengan seorang wanita yang masih muda belia,
cantik, menggiurkan, seluruh manusia mendambakan untuk mendapatkannya.
Kadangkala malam jadi siang. Kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki untuk
mengusahakannya. Tentu setelah direnungkan, sewaktu jasad kita
meninggalkan rumah, ternyata kesetian istri ke-empat (harta benda) ini
hanya sampai di depan rumah (pagar)saja, nah inilah kesetiaan harta
benda yang kita perjuangkan selama hidup kita.
Istri ketiga adalah keluarga,
sanak-famili dan handai taulan serta teman-teman.Pada saat kita masih
berada di sisi mereka, mereka ini adalah orang-orang yang setia sekali
menemani kita. Istri/Suami yang dulul mengatakan bahwa akan sehidup
semati namun pada kenyataan setelah kita wafat/meninggal, mereka akan
datang dalam pemakaman kita, dan setelahnya mereka akan kembali dan
tenggelam dalam rutinitas duniawi mereka. Entah mau mengingat kalian
yang terbaring sendiri di gelapnya kubur atau tidak.
Dan istri kedua adalah jasad yang kalian miliki.
Jasad kita yang dulu disanjung-sanjung karena kecantikan atau
kegantengannya, atau kekuatannya, namun kini setelah jasad itu terbujur
kaku maka kemudian jasad inipun ikut dikuburkan dengan kita. Jasad yang
dahulu menjadi wadah kita untuk hidup, kini yang menemani jasad kita
adalah ulat dan kemudian habis ditelan cacing.
Terakhir adalah istri pertama yakni amal ibadah dan amal kebajikan kita. Inilah istri yang akan mengantarkan kita dengan sangat setia menghadap Sang Khaliq, Allah SWT... Ringkasnya, kembalilah setia pada istri pertama pertama, karena dialah istri yang paling setia. Tentu saja, tanpa harus mengkhianati istri-istri yang lain. Merekapun perlu dijaga karena sudah menjadi tangung jawab kita.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi kita untuk terus melakukan kebaikan dimana dan kapanpun. Wassalam.
Minggu, 06 Mei 2012
Minggu, Mei 06, 2012
No comments
0 komentar:
Posting Komentar